Kamis, 23 Juli 2015

Manisnya Kepahitan



Pagi itu,terlihat seorang gadis remaja yang sedang tergesa-gesa menyiapkan buku-buku pelajarannya.
“Dea..cepat nak! Nanti kamu bisa terlambat lagi.”Suara melengking dari mamanya membuat nya bertambah tergesa-gesa.
“Iya iya.”Sahutnya.
Dea menutup resleting tasnya,kemudian langsung menyandangnya.Dia berjalan terburu-buru menghampiri mamanya dimeja makan.Tanpa sarapan,Dea langsung pamit kepada mamanya.Kemudian langsung berlari menghampiri papanya yang sudah menunggunya didalam mobil.Setiap harinya Dea memang sering terlambat sekolah,tidak mengerjakan pr dan tugasnya,serta sering ketiduran dikelas.Ini semua akibat Dea selalu tidur larut malam hanya untuk bermain games online.
Dea pun lupa,jika hari ini adalah hari pertama UKK (Ujian Kenaikan Kelas).Jangankan belajar,dia bahkan tidak menyentuh buku pelajaran sedikit pun.Padahal mama dan papanya sudah mengingatkannya berulang kali untuk belajar.Sampai disekolahnya yakni SMP Pelita,pak satpam hampir saja menutup pintu gerbangnya.Dea berlari menuju kelasnya.Sesampainya dikelas,Dea melihat diatas meja teman-temannya sudah tersedia papan jalar dan peralatan ujian lainnya.
Dea langsung menepuk jidatnya,”Aduh!Aku Lupa bawa alat-alat ujian.”Ucapnya.
Dea menarik nafas panjang,kemudian menaruh tasnya dikursi yang sudah diatur.Dea menghelakan nafasnya.Kemudian dia memeriksa uang yang ada disakunya.Hanya ada Rp.20.000,00.Sebelum pengawas ujian masuk,Dea langsung melesat ke koperasi sekolah untuk membeli alat-alat ujian.Uangnya pun habis.Saat ujian dimulai,tak ada satu soal pun yang berhasil dia jawab dengan yakin.Dia menjawab semua soal-soal itu dengan asal.Tak peduli ini UKK.
Saat istirahat tiba,perut Dea terus bunyi karena kelaparan.Sejak tadi pagi,perutnya masih kosong.Namun sekarang uang sakunya habis akibat membeli peralatan ujian.Keesokan harinya,Dea lagi-lagi terlambat dan tidak belajar untuk UKK.Entah apa yang membuatnya tidak pernah menyesali ketidakdisiplinan nya.
Tibalah saat pengambilan rapot.Dea dan mamanya menghadap guru kelas Dea.Dari raut wajah gurunya,sepertinya hasil rapot Dea sangat mengecewakan.
“Bagaimana hasil rapot anak saya bu?”Mamanya membuka tanya.
“Dengan berat hati,saya harus mengatakan keputusan sekolah.Anak ibu yang bernama Dea Larasati terpaksa harus tinggal kelas.Karena semua nilainya dibawah kkm.”Ucap Sang Guru.
“A..APAAA?”Mamanya tersentak kaget.Begitupun dengan Dea.
“Ja..jadi saya harus mengulang belajar dikelas 7 lagi?”Ucap Dea gugup.
Guru nya hanya bisa mengangguk dengan batin kecewa dan sedih mendapati kenyataan bahwa anak muridnya harus tinggal kelas.Seketika air mata mamanya mengalir membasahi pipinya.
“Nak,mama kecewa sama kamu.Sekarang,semua pilihan ada pada diri kamu sendiri.Kamu ingin berubah atau tetap nakal seperti ini?Mama malu nak..!”Ucap mamanya kemudian langsung berderap pergi keluar kelas.
Dea pun tak kuasa menahan air matanya.Dia mengambil rapotnya kemudian mengejar mamanya keluar kelas.
“Ma..tunggu ma.”Teriak Dea.
Namun mamanya tidak mengubrisnya.Saat mamanya hendak memasuki mobil.Dea menarik tangan mamanya.
“Ma..maafin Dea.”Ucap Dea sambil menangis.
“Mama tidak akan maafin kamu selama kamu masih belum berubah.Mama malu punya anak nakal dan bodoh sepertimu!”Bentak mamanya.
Kemudian mamanya langsung menutup pintu mobil dengan kasar,lalu meninggalkan Dea begitu saja.Dea hanya bisa menangis tersedu-sedu.Disekitarnya sudah banyak teman-temannya yang memperhatikan adegan tadi.Dan dapat dipastikan kalau teman-temannya sudah mengetahui bahwa dirinya tidak naik kelas.Dea berjalan pelan menjauhi SMP Pelita sambil menangis.Namun saat melewati taman dekat sekolah,kakinya berhenti.Sepertinya taman itu adalah satu-satunya tempat dimana dia bisa merenung.Dea duduk disalah satu bangku ditaman.Dia membuka rapotnya dan melihat nilai-nilai nya yang sangat buruk,yang tidak lebih dari angka 60.
Kini barulah dia menyesal atas kemalasannya selama ini.Dia menyesal sudah membuat kedua orang tua nya malu.Bukan saja orang tua nya,bahkan Dea pun harus menanggung malu dihadapan teman-teman nya.
“Aku harus berubah.Aku gak boleh malas-malasan seperti ini.Aku harus disiplin.”Tekad Dea.”Ya tuhan,bantu aku untuk berubah.Bantu aku untuk membahagiakan kedua orang tuaku.”Doa nya.
Kemudian Dea berdiri,lalu menarik nafas dalam-dalam dan menghebuskannya.Dia mengepalkan tangannya keatas dan berkata,”Aku harus bangkit!mulai sekarang,aku harus bisa jadi management waktu untuk diriku sendiri! Harus bisa!!”Ungkapnya.
Dea pun menyeka air mata yang membasahi pipinya.Dia memutuskan untuk pulang.Sesampainya didepan rumah,Dea menekan bel rumahnya.Ternyata mamanya yang membukakan pintu.
“Mau apa kamu pulang?mau bikin malu mama sama papa lagi?”Ucap mamanya.
“Kalau mama gak ngizinin aku untuk tinggal disini lagi,tidak apa.Tapi izinkan aku untuk mengambil barang-barang ku.”ucap Dea.
Bibir mamanya bergetar,hati mamanya begitu sakit mendengar jawaban Dea.Ia tak bermaksud mengusir anaknya.Namun dia sudah terlanjur kecewa terhadap anak semata wayangnya itu.
“Sss..silahkan!”Ucap mamanya dengan sedikit gugup.
Dea pun masuk kedalam rumahnya dan langsung menuju kamarnya.Dia mengemaskan seluruh buku-buku pelajarannya,baju-baju seragamnya dan beberapa baju sehari-hari.Dia masukan semua itu kedalam tas sekolahnya.Kemudian dia membongkar celengannya.Dan mengambil uang yang selama ini dia tabung.Tak terasa air matanya kembali jatuh.Dia tak menyangka,mamanya akan mengusirnya.Namun Dea tetap berusaha tegar,mungkin ini semua adalah akibat dari ulahnya sendiri.Dia tau,kedua orang tuanya adalah orang-orang sukses.Papanya adalah direktur utama disebuah rumah sakit swasta.Sementara mamanya adalah seorang sastrawan.Pasti banyak orang yang bertanya,bagaimana bisa anak dari seorang Dirut dan Sastrawan tidak naik kelas?mereka pasti menyimpulkan ini semua adalah kegagalan orang tua dalam mendidik anaknya.
Dea keluar kamar,menuruni tangga dengan langkah cepat.Tiba-tiba papanya datang.
“Ada apa ini?mau kemana kamu Dea?”Tanya papanya.
“Sudahlah,pa! biarkan anak itu pergi dari rumah ini.Dia sudah membuat kita malu dengan rapotnya yang menyatakan dia tidak naik kelas.”Sambar mamanya.
“Ma,pa,Dea janji,Dea akan buktiin ke kalian kalo Dea bisa berubah dan menjadi kebanggaan buat mama dan papa.Suatu hari nanti,mama dan papa akan melihat Dea sukses seperti yang kalian harapkan.Maafkan Dea karena sudah mengecewakan mama dan papa.”Kata Dea sambil menahan isak tangisnya.
“Tapi kamu mau tinggal dimana Dea?”Tanya papanya.
“Papa gak usah khawatir.”Jawab Dea.
Papanya pun tak kuasa melihat anak semata wayangnya akan pergi meninggalkannya.Dea pun melangkahkan kakinya keluar.Dea terus melangkahkan kakinya menjauhi rumahnya.Untuk saat ini,satu-satunya tujuan tempat tinggalnya adalah rumah neneknya yang ada di depok.Beruntung Dea sudah hafal rute kendaraan yang harus dia tumpangi.
Setelah 2 jam perjalanan,Dea sampai dirumah nenek dan kakek yang berasal dari ayahnya.Dea mengetuk pintu rumah itu.Tak lama seorang nenek membukakan pintu rumahnya.
“Ya ampun,cucuku..”Ucap nenek tersebut.
Dea langsung memeluk neneknya.Kemudian datang sang kakek yang juga kaget dengan kedatangan cucu nya.Sang kakek pun turut memeluknya.
“Kamu kesini sama siapa?”Tanya kakeknya.
“Sendiri kek.”Jawab Dea.
Dea membuat nenek dan kakeknya tersentak kaget.
“Sendiri?bagaimana bisa?”Sontak nenek dan kakeknya bersamaan.
“Panjang ceritanya.Ehm,Dea boleh kan tinggal disini sama nenek dan kakek?tapi nenek dan kakek jangan pernah bilang ke mama dan papa kalo Dea ada disini.”Ucap Dea.
“Iya.Kami tidak akan memberi tahu kedua orang tuamu tentang keberadaan mu disini.Sekarang Dea istirahat dulu.Setelah itu baru ceritakan semuanya kepada nenek dan kakek.”Ucap nenek nya.
Dea tersenyum dan kemudian mengangguk.Dirumah nenek nya,terdapat satu kamar kosong.Kemudian Dea menaruh semua barang-barangnya dikamar itu.Lalu merebahkan tubuhnya ditempat tidur.Setelah cukup beristirahat,Dea menceritakan semuanya kepada kakek dan neneknya.
“Ya sudah,mulai sekarang Dea tinggal disini saja bersama nenek dan kakek.Kami akan menyekolahkan mu disini.Tapi berjanjilah,kalo kamu akan belajar dengan sungguh-sungguh.”ucap kakeknya.
“Dea janji kek! Tapi kalo nanti mama dan papa secara tiba-tiba berkunjung kesini bagaimana?”Tanya Dea.
“Kamu tinggal bersembunyi dirumah tante mu.”Ucap neneknya.
Dea tersenyum lega mendengar jawab neneknya.
Rumah tante Dea memang terletak tidak jauh dari rumah nenek dan kakeknya.Dea senang,karena sekarang dia bisa memulai hidupnya dengan lembaran baru.
***
Seminggu kemudian..
Ketika Dea sedang menjemur pakaian.Dari kejauhan terlihat mobil yang tidak asing baginya.Dia tersentak kaget saat sadar,itu adalah mobil orang tuanya.Dea pun langsung lari kedalam dan menghampiri nenek dan kakeknya.
“Nenek,kakek,mama dan papa datang..!”Seru Dea dengan kepanikan.
“Yasudah,cepat kamu kerumah tante mu sekarang! Lewat pintu belakang.”Pintah neneknya.
“Biar kakek yang mengunci kamarmu dan menyembunyikan semua barang-barangmu.”Ucap kakeknya.
Dea pun langsung bergegas lari kerumah tantenya.Sementara itu,ketuk pintu dari papa dan mama Dea sudah terdengar.Nenek dan kakeknya pun langsung membuka pintunya.
“Ada perlu apa kamu kesini?”
“Dea kabur bu.”Ucap mama Dea.
“Ya,aku sudah tahu semuanya.Seminggu lalu,Dea datang kesini.Sekarang kalian pulang saja,biarlah kami yang mengurus Dea.Saat ini,Dea perlu waktu untuk menenangkan diri.”Jawab nenek Dea.
“Tapi bu..”
Sebelum mama Dea menyelesaikan kata-katanya,nenek dan kakek Dea langsung menutup pintu rumahnya.Dengan berat hati,mama dan papa Dea harus menerima keputusan dari orang tuanya.Namun ada perasaan sedikit lega karena sudah mengetahui keberadaan putri nya saat ini.
***
Dea masuk kesalah satu SMP yang ada dikota depok.Dea membuat sebuah jadwal kegiatannya setiap hari.Dea mulai mengatur waktunya.Waktu untuk belajar,bermain,dan waktu untuk santai.Disekolah barunya,Dea menjadi murid yang aktif.Sedikit demi sedikit kehidupan Dea mulai berubah.Tak ada lagi kata malas.Dea tak pernah terlambat lagi kesekolah,padahal dikota depok,jam masuk sekolahnya terbilang lebih pagi.yakni 06.15.Jika dijakarta dulu,jam masuk sekolah nya adalah jam 06.30.Hingga penerimaan rapot semester pertama.Dea mendapatkan renking 1 dikelasnya.Dia pun tidak menyangka.Nenek dan kakeknya sangat bangga melihat perubahan Dea.Sekarang Dea sudah mulai terbiasa dengan keadaan seperti ini,disiplin waktu,rajin belajar dan jauh dari orang tua.
Seiring berjalannya waktu,Dea terus mencetak prestasi disekolah nya.Hingga akhirnya dia mendapatkan beasiswa dan masuk ke kelas Akselerasi.Cita-citanya adalah menjadi seorang dokter muda seperti yang diinginkan mama dan papanya.
“Nenek dan kakek,sangat bangga dengan perubahan dan prestasimu.Sudah 3 tahun kamu tidak bertemu dengan orang tuamu.Apakah kamu tidak rindu?”Ucap neneknya.
“Karena setiap kali orang tuamu berkunjung kesini,kamu tidak mau menemuinya.”Ucap Kakeknya.
“Dea akan memendam rasa rindu ini dalam-dalam.Dea tidak mau menemui mama dan papa sebelum Dea sukses dan mendapat gelar kedokteran.”Tekad Dea.
“Baiklah kalo begitu.Nenek dan kakek akan selalu mendukung mu nak.”Ucap neneknya.
***
Pada usia 15 tahun,Dea sudah bisa duduk dibangku kuliah jurusan kedokteran.Berkat kedisiplinannya dalam belajar dan mengatur waktu,Dea berhasil lulus sebagai sarjana kedokteran di Universitas Indonesia pada usia 20 tahun.Dia mendapat banyak tawaran pekerjaan.Akhirnya Dea berhasil bangkit.Kerinduannya kepada kedua orang tuanya sudah tidak tertahan lagi.Nenek dan kakeknya bersedia untuk mengantarnya pulang kepangkuan kedua orang tuanya.
SEMENTARA ITU..
Kedua orang tua Dea,dirundung pilu setelah 8 tahun berpisah dengan anak semata wayangnya.Mama dan papanya membuka album foto keluarga,dimana terdapat kumpulan foto-foto Dea saat masih berumur 9 tahun.
“Pa,andai saja waktu itu mama tidak keterlaluan.Pasti sekarang Dea sedang bersama kita disini.”Ucap mamanya sambil menitikkan air mata.
“Semuanya sudah terjadi.Penyesalan sudah tidak gunanya ma..”Ucap papanya sambil mengusap bahu mamanya.Mencoba menenangkan.
Tiba-tiba bel rumah berbunyi.
“Biar papa yang membuka pintunya.”Ucap papanya.
Kemudian papanya berjalan membukakan pintu.Namun papanya tersontak kaget saat melihat ibu dan ayahnya datang bersama seorang gadis yang memakai jas putih,dengan sebuah name text yang terpasang dijas nya bertulisan Dr.Dea Larasati.
“De..Dea..”Ucap papanya terbata karena masih syok.
“Iya pa,ini Dea.”Sahut Dea.
Kemudian Dea langsung memeluk papanya erat.Sementara mamanya yang merasa penasaran dengan siapa tamunya,akhirnya memutuskan untuk menghampiri papanya.Mamanya tersentak saat melihat mertua nya yang datang bersama seornag gadis yang sedang dipeluk oleh suaminya.
“Ma..ini Dea ma.”Ucap Dea.
Kemudian Dea langsung berganti memeluk mamanya.Sama halnya seperti suaminya,dia pun tersentak melihat sebuah nametext yang terpasang dijas putih Dea.
“Umur mu sekarang baru 20 tahun kan?”Ucap mamanya tak percaya.
“Iya ma.Dea berhasil mewujudkan harapan mama dan papa.Dea telah menjadi dokter muda di Indonesia.”Jawab Dea.
Mama dan papanya kembali memeluk Dea erat karena masih tak percaya dengan kehadiran Dea.Kemudian nenek dan kakek Dea menceritakan semuanya kepada orang tua Dea.Usaha dan kerja keras Dea selama 8 tahun,terbayar sudah dengan gelar kedokterannya yang berhasil dia raih di usia muda.
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.Seperti yang dikatakan para ilmuwan,”Kegagalan adalah awal dari kesuksesan karena kegagalan adalah sukses yang tertunda.”.Hanya orang yang disiplin yang bisa meraih kesuksesan.Kini dengan jerih payah serta kedisiplanannya,Dea dapat menggenggam kesuksesan ditangannya.Janganlah berputus asa atas kegagalan yang pernah kita terima,namun jadikanlah kegagalan itu sebagai motivasi kita untuk bangkit kedepannya.Masa depan,kita yang menentukan.
THE END~
Thanks for read! no copas ya! Oh ya,jangan lupa comment nya :)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Inget jaman smp fit wkwk. Jangan lupa komen di blog gue yhaa:)

Unknown mengatakan...

Beda tapo ceritanya lin gak kayak di short movie😒

Posting Komentar

Kasih kritik dan sarannya ya :)