Jumat, 30 Agustus 2013

TOBATNYA SUPERMODEL



Desir angin senja ini membuai anganku, melayang mengarungi samudera hayal. Terbayang pahit masa dua tahun lalu, tatkala aku baru masuk SMA.Saat aku menjadi penggila Teenagers Style.Kebiasaan-kebiasaan nyeleneh bin ajaib itu masih terekam jelas diotakku.Mungkin teman-teman sekelasku,sudah hafal dengan sikapku ini.Aku selalu salah membawa buku pelajaran,tapi tak pernah sedikit pun lalai membawa perlengkapan make up seperti salon berjalan.Aku benar-benar tipikal siswi super Bengal.Setiap pagi aku hanya akan masuk kelas setelah lewat pukul delapan,padahal sekolah masuk pukul tujuh.
            Saat dikelas pun,aku lebih suka menyumpat gendang telingaku dengan musik-musik pop melalui earphone dari pada mendengarkan penjelasan guru.Atau,kalau jam sudah menunjukkan pukul jam 12 siang lebih sedikit,aku akan meletakkan kepala dimeja dan tidur pulas.
            Penampilan ku pun benar-benar tidak menunjukkan penampilan anak sekolah pada umumnya.Rok mini sepuluh centi diatas lutut dengan model obnasel penuh dipadu kemeja ngatung super ketat menjadi busana wajibku saat sekolah.Belum lagi aksesorisku seperti gelang marmer warna-warni hampir memenuhi separuh tangan,kalung-kalung etnik yang membuatku tampak seperti mbah dukun difilm-film,serta bando-bando besar berwarna ngejreng bertahta manis menghias rambutku yang halus licin ala rebonding  dan berwarna merah terang saat terkena sinar matahari.Hingga rekan guru,dan teman-temanku sepakat menjuluki ku sebagai “Supermodel Nyasar Ke Kandang Bebek”.-,-
            Tak ada satupun dari mereka yang bisa meredamku,termasuk kekiller-an guru-guru seperti Bu Sasha,guru matematika ku yang tak pernah absen memberikanku hukuman yang lumayan mantap.Beliau pernah menyuruhku berdiri didepan kelas 2 jam penuh plus memberikanku pr hingga 50 soal.Padahal untuk menyelesaikan dua soal saja aku membutuhkan waktu 2 jam.Sering ku mengingat,betapa repotnya aku dulu untuk siap berangkat ke sekolah.Berapa menit waktu yang tersita hanya untuk membersihkan wajah,memulaskan foundation,alas bedak,eye shadow,eye liner,mascara,dan pulasan make up lainnya yang tak pernah absen dari wajahku.Aku benar-benar tampak seperti akan pemotretan -_-.Sepanjang sejarah perjalanan sekolah,Cuma aku satu-satunya siswa yang tinggal kelas sampai dua kali.Guru BP sudah lelah memanggil,menegur bahkan sampai mengancamku akan di drop-out.Berkali-kali pula memberikan surat panggilan orang tua dan datang kerumahku,tapi hasilnya..NOTHING! Karena orang tuaku sama tidak pedulinya denganku tentang sekolah.
            Yah,itulah aku 2 tahun lalu saat masih duduk dikelas 10.Kini saat aku sudah berhasil naik kekelas 12 atau kelas 3 SMA.Aku sudah berubah total.Aku belajar lebih serius bukan hanya untuk persiapan menghadapi UN,tetapi juga untuk memperbaiki semua nilai-nilai ku yang sangat buruk saat dikelas 10 & 11.Rok mini,celana hot pants,dan lain-lainnya yang serba kurang bahan kini sudah tidak lagi menempel ditubuhku.Aku telah berganti memakai baju lengan panjang dan rok panjang serta kerudung menutup dada yang akan menjadi seragamku sekarang disekolah.Aku tak lagi mengumbar auratku seperti dulu.Kini aku merasa lebih anggun dan ‘mahal’ dengan jilbab ku ini.Make up lengkap yang selalu memoles wajahku ini pun tak ada lagi.Kini aku super duper natural.Tak ada satupun make up yang ku pakai jika ingin kesekolah.
            Kalian pasti bertanya-tanya apa alasan yang bisa merubah ku seperti ini.Setahun lalu saat liburan kenaikan kelas,Saat itu…
            Pukul 23.00
Aku baru saja pulang dari club malam.Aku mengendarai mobil jazz ku,melewati jalanan komplek yang sudah sangat sepi.Tiba-tiba..CIIIITTTTTTTTTTT”Mobilku seketika berhenti.Aku panik,dan mencoba berulang kali men-stater,namun sayang..mesin mobil nya tidak juga menyala.Terpaksa aku harus turun dari mobil,dan mengecek apa yang membuat mobilku mogok.Jalanan tampak sangat gelap dan sepi.Ada perasaan ngeri dibenakku.Tak ada pilihan lain.Setelah aku cek,ternyata bensinnya habis.Aku mulai panik,bingung harus mencari bensin dimana karena ini sudah hampir tengah malam.Terlebih ini adalah daerah komplek.Tidak mungkin jika aku harus berjalan sekitar 1 km keluar komplek untuk mencari bensin.
Tiba-tiba dua orang pria dengan jaket hitam dan muka sangar,menghampiriku.
“Hai cewek..Sendirian aja nih.”Godanya sambil menoel lengan tanganku.
Aku semakin takut.Dan mulai melangkah mundur menjauhi mereka.
“Boleh juga nih bro.Sikattt!!!”Ucap yang satunya.
Aku langsung berlari sekuat tenaga.Namun sepatu high heels yang ku pakai,membuatku terjatuh.Hingga kakiku terasa terkilir.
“AAAAAA!!!!TOLONGGGGGGGG!!!!”Teriakku sekencang mungkin.
“HAHAHAHA!!! Gak akan ada yang bisa nolong lo nona cantik!”Ucap Pria bertubuh besar itu.
Aku menangis ketakutan.Salah satu pria itu langsung memegang  kedua tanganku dibelakang membuat ku memberontak.Tapi,sekuat-kuat nya tenagaku,aku tak mungkin bisa mengalahkan tenaga pria itu.
“Toloooongggg..!!”Teriak ku lagi.
Sedangkan pria yang satunya,terus mendekati tubuhku sambil tertawa licik.
“Ya Tuhan..tolong aku.”Doaku dalam hati.Aku memang berasal dari keluarga islam,namun entah kenapa,hati dan mulutku terasa kaku untuk menyebut nama “ALLAH”.
Tiba-tiba seorang cowok datang dan langsung menonjok kedua pria jahat itu.”BUGGGGGG!!!” Aku pun langsung ditarik oleh seorang wanita yang memakai baju longgar semacam blouse dan rok panjang serta jilbab lebar.Refleks aku langsung memeluk wanita itu ketakutan.Sementara cowok yang memakai koko putih,dan celana jeans itu bertarung dengan dua pria jahat itu.Hingga akhirnya,pria jahat itu babak belur dan berderap pergi.Aku masih menangis dipelukan wanita berhijab itu.
“Kamu gak kenapa-napa kan?”Ucap lembut cowok itu.
“Iya.Aku gak papa.Makasih banyak ya..hiks..”Ucapku terisak kepada cowok dan gadis itu.
“Iya sama-sama.”Jawab wanita berjilbab itu dengan suaranya yang sangat lembut dan senyumnya yang sangat manis.
“Kenapa malam-malam begini sendirian?kamu ini perempuan.Sangat Bahaya.Terlebih..pakaian mu itu,benar-benar mengundang syahwat untuk bermaksiat.”Ucap cowok alim itu.
Aku langsung menatap sekujur tubuhku.Celana hot pants,dan kaos mini super ketat melekat pada tubuhku sekarang.Aku hanya bisa menangis tersedu.
“Tadi mobilku tiba-tiba mogok.Bensinnya habis.Saat aku keluar dari mobilku,2 pria itu…hiks..hiks..”Aku tak sanggup melanjutkan kata-kataku.
“Kak,kita antar dia kerumah nya saja.Kasian dia.”Ucap Gadis itu.
“Baiklah.Dimana rumahmu?Kami akan mengantarmu pulang.Jangan khawatir,mobilmu biarlah aku yang mengurus.”Ucap pria itu.
“Diblok G.”Ucapku.
“Yasudah,ayo masuk kemobil kami.”Ucap Gadis berjilbab itu.
Kemudian gadis berjilbab itu langsung merangkulku memasuki mobil nya itu.Aku dan dia duduk dibelakang.
“Nama kalian siapa?oh ya,kalian ini suami istri?”tanyaku.
“Haha..bukan.Aku Zulfa.Aku masih anak SMA.Kita ini adik kakak.Kalo kakak ku ini,kuliah semester 2.”Jelas gadis itu.
“Ya.Namaku Yusuf.Namamu sendiri siapa?”Ucap pria itu.
“Namaku Frisca Zonya.Panggil aja Riska.Jadi kalian adik kakak.Sekali lagi terima kasih banyak sudah menolongku.Kalo saja tadi tidak kalian,aku gak tau akan bagaimana nasibku nanti.”Ucapku.
“Berterima kasih lah pada Allah.Karena Dia-lah yang menghendaki semuanya.”Ucap Yusuf.
“A..ALLAH..?”Ucapku gugup.
“Maaf sebelumnya,kami lupa bertanya,apa agamamu?”ucap Yusuf.
“A..aku..islam.”
“Alhamdulillah.Riska,sebagai seorang wanita muslim,menutup aurat itu adalah kewajiban kita.Dengan menutup aurat,insya Allah kamu akan terlindungi dari kejahatan manusia seperti tadi.”Nasihat Zulfa.
“Benarkah?Orang tua ku tidak pernah memberitahu ku tentang itu.Jadi,maksudmu..setiap wanita muslim harus berjilbab dan menutup aurat?Memangnya kenapa?”Tanya ku yang sama sekali tidak mengerti dan tidak tahu menahu tentang itu.
“Apa kamu suka perhiasan?”Tanya Yusuf tiba-tiba.
“Hah?perhiasan?yaiyalah suka.siapa coba yang gak suka.”Sahutku bingung.
“Apa kamu tau,darimana perhiasan itu berasal?”tanyanya lagi.
“Hmm..???”Aku terdiam karena tidak tahu.
“Emas,Di manakah kamu bisa mendapatkannya,
Jauh ke dalam perut bumi yang sulit terjamah.
Permata,
Di mana kamu bisa mendapatkannya,
Jauh di dalam tanah menutup diri bersama keindahannya.
Dan Mutiara,
Kamu bisa mendapatkannya,
Jauh di dasar lautan terlindung kulit kerang yang keras.
Keindahan, selalu terlindung dan terjaga.”
Syair yang dilantunkan Yusuf,sungguh membuat jantungku berdegup kencang.Aku mengerti apa yang dimaksudnya.Dengan berjilbab,seorang wanita akan terpandang lebih ‘mahal’,indah,dan anggun.Lalu,bagaimana dengan aku?apa pandangan orang terhadap penampilanku yang sangat tidak senonoh ini?!Aku langsung tertunduk dan hanya bisa menahan air mataku setelah mendengar orang yang bersyair dengan kata-kata indah namun tajam hingga menyentuh lubuk hatiku.
“Coba,kamu lihat krikil yang berserakan dijalanan.”Ucap Zulfa.” Adakah orang memperhatikannya,
Adakah orang memujanya,
Adakah orang melihat keindahan padanya?!”
Aku menatap Zulfa yang duduk disampingku.Sungguh air mataku turun dengan derasnya.Jadi,selama ini,orang-orang hanya memandang ku seperti krikil dijalanan yang tidak berharga?!Aku merasa sangat lah rendah derajatku ini.Sejak kecil,orang tuaku memang tidak pernah menanamkan ilmu agama kepadaku.Mereka hanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Tangisku semakin pecah.Aku memeluk Zulfa erat.Yusuf,pun mengerem mobilnya dan berhenti disisi jalan.Dia menoleh kebelakang,menatapku dan Zulfa.
“Zulfa..Yusuf..aku gak tau harus gimana.Orang tuaku tidak pernah mengajariku tentang agama islam.Aku tidak tau harus belajar dengan siapa.Apa kalian mau membantuku?”Ucapku terisak.
“Riska..insya Allah kami bersedia untuk membantumu.Kamu bisa berkunjung kerumah kami jika kamu mau.Rumah kami tidak jauh dari rumah mu.Hanya berbeda satu blok.Kami ada di blok F nomer 3.”Ucap Zulfa lembut.
“Kalian serius?”tanyaku tak percaya.
“Kenapa enggak.Pastilah serius.Oh ya,dari sini kemana lagi Ris?”Tanya Yusuf.
Aku menoleh kejendela mobil.Kami sudah berhenti didepan plang “BLOG G”,aku pun menunjukkan jalan nya kepada Yusuf.Hingga mobil berhenti tepat didepan rumah ku.
“Aku gak tau harus berterima kasih kayak gimana lagi ke kalian.Kalian benar-benar sangat baik.Aku beruntung sekali bisa bertemu kalian.Besok,aku akan berkunjung kerumah kalian.Boleh kan?”Ucap ku.
“Tentu saja boleh.Tapi..sebaiknya kamu memakai pakaian yang lebih sopan ya.”Ucap Yusuf.
“I..iya.Pasti! Terima kasih ya sudah mengantarku pulang.Oh ya,masalah mobilku,kamu tidak perlu repot-repot mengurusnya,biar aku yang menyuruh orang rumah untuk mengambilnya.Sekali lagi terima kasih atas semuanya.Besok,aku pengen belajar banyak dari kalian.”Tutur ku.
“Iya Riska,sama-sama.Kita ini saudara seiman,sudah sepantasnya saling tolong-menolong.”Sahut Zulfa.
Aku mengangguk tersenyum kemudian turun dari mobil.Dan melambaikan tanganku kepada mereka.Lalu aku memasuki rumah ku.Seperti hari-hari biasanya,hanya si mbok yang slalu menyambutku saat aku pulang kerumah.Karena mama dan papaku masih berada diluar kota dengan urusan pekerjaan.
Keesokan harinya,aku menepati omongan ku untuk berkunjung kerumah Zulfa dan Yusuf.Aku mengenakan,celana jeans panjang dan sebuah blouse coklat sehingga terlihat lebih sopan meskipun aku belum menutupi rambut ku ini.Sampai dirumah mereka,aku disambut oleh Zulfa dan keluarganya.Tenyata,Zulfa dan Yusuf telah menceritakan semuanya kepada kedua orang tuanya.Sungguh,keluarga mereka sangatlah agamis dan pastinya harmonis.Disana,aku seperti mengikuti les agama.Tidak hanya Zulfa dan Yusuf yang mengajariku mengenal agama islam.Namun kedua orang tuanya pun,ikut membantu ku.Mereka mengajarkanku shalat,lalu membaca Al-qur’an,dan memberiku catatan do’a sehari-hari.Dan yang terakhir,mengenai aurat.
Zulfa mengajakku kekamarnya.Kemudian dia mengeluarkan sebuah jilbab instan berwarna merah.Dan memberikannya padaku.
“Ris,ini untukmu.Tenang saja,itu belum pernah ku pakai.Jilbab itu baru ku beli kemarin dibutik.Aku ingin kamu memakainya sekarang..”Ucapnya lembut.
Aku tertegun sambil memegang jilab itu.Karena selama ini,aku tak pernah menyentuh jilbab,Tanganku pun bergetar.Aku pun memakainya.Dan itulah saat pertama kali aku mengenakan jilbab.Kemudian,Zulfa mengantarku kesebuah butik busana muslim langganannya.Tanpa tanggung-tanggung,aku pun membeli 20 baju,rok dan gamis,serta 25 kerudung instan dan segi empat.Tekad ku sudah bulat.Aku akan menutup auratku mulai hari itu dan seterusnya.
Pertama kali aku memakai jilbab,aku merasa seperti dimasukkan kedalam oven bersuhu 60 derajat.Sekujur tubuhku penuh keringat.Karena biasanya aku selalu memakai baju XXS(Xtra Xtra Small),namun kini aku memakai pakaian tertutup dari atas sampai bawah.Bahkan,aku pun memutuskan untuk memakai jilbab juga dirumah.Saat liburan berakhir,aku langsung membeli semua seragam baru dengan lengan dan rok panjang.Tak peduli,walaupun aku hanya tinggal satu tahun lagi berada di SMA.
Aku mulai memperdalam mempelajari agama islam lewat berbagai majlis taklim wanita.Dan eskul rohis disekolahku.Aku juga memanggil guru ngaji privat.Kini aku tidak lagi menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal negative.Aku merasakan uangku lebih bermanfaat saat aku menggunakan uangku untuk semua ini.Aku juga merasa menjadi wanita yang lebih berharga.Tak ada lagi laki-laki yang berani menatapku seperti kucing melihat ikan asin seperti dulu,aku benar-benar merasa aman dan nyaman dengan jilbab ini.Begitu banyak orang-orang yang menggunjing ku saat aku mulai mengenakan jilbab,namun aku berusaha untuk tegar menerima semua gunjingan itu.Mungkin inilah yang dirasakan para wanita berjilbab disekolah ku yang dulu sering ku gunjing juga hingga aku mengatainya Makhluk-makhluk “Molen Pisang”.Kedua orang tuaku sempat kaget dengan berubahnya aku.Namun setelah aku menceritakan semuanya,mereka meminta maaf kepadaku karena sejak kecil tidak pernah mengenali ku dengan agama yang kupeluk.yaitu agama islam.Mama ku pun mulai memakai jilbab juga.Kami sekeluarga sepakat untuk kembali kejalan Allah.
Subhanallah..begitu mudah bagi Allah untuk mengubah kehidupan makhluk-makhlukNya.Lewat perantara Zulfa dan Yusuf,aku pun berubah menjadi wanita muslimah yang mampu menjaga auratnya. 

KARYA : FITRI NUR RIZKI :)
THANK'S FOR READ..

Senin, 05 Agustus 2013

CLASSROOM SITUATION

“BRAKKKKKKK!!!CTARRRRRRRRRRRR!!!!!”
Vas bunga yang ada dimeja guru kelasku jatuh akibat tersenggol bola oleh temanku “Zidan”.Ini adalah jam pelajaran matematika,namun hari ini guru matematika ku tidak masuk.Alhasil,jika tidak ada guru,kelasku selalu ramai layaknya pasar loak.Tidak hanya anak cowoknya saja yang bermain didalam kelas,namun anak ceweknya pun tak mau kalah.Saat-saat seperti ini,biasa kami sebut dengan “Free Class” atau kelas bebas.
          Didalam kelas,anak laki-laki nya banyak yang bermain bola tendang.Sangat berbahaya memang.Bola itu terkadang mengenai kipas angin,atau lampu.Nah kali ini,kami benar-benar panik,saat melihat bola tendangan Zidan mengenai Vas Bunga.
          “Gimana nih?aduh..gua gak sengaja.”Ucap Zidan dengan wajah paniknya.
          “Yaudah sekarang kita beresin aja pecahan vas bunga nya.”Kata Dea,teman sebangku ku.
          Kemudian Zidan langsung mengambil pengki dan sebuah sapu ijuk.Dia menyapu pecahan-pecahan itu.Sementara teman-teman ku yang lain celingak-celinguk melihat keluar kelas.Mengantisipasi jika ada guru yang berjalan kekelasku.
          Sementara itu,aku dan ketiga temanku yang tak lain adalah Keyla,David dan Randy,segera membantu Zidan membersihkan pecahan vas bunga itu.
          Tiba-tiba salah satu teman ku yang bernama “Indra” langsung berteriak,”GUYS ADA GURU!!!!”
          Sontak kami semua terkaget,dan langsung buru-buru duduk ditempat masing-masing.Zidan menyembunyikan pecahan vas bunga itu di kolong meja guru.
          Tak lama,seorang guru pun masuk ke kelas kami.Semua terdiam tanpa kata.Berharap tak ada pecahan vas bunga yang terlihat.Guru yang masuk ke kelas kami sekarang adalah guru paling killer disekolah kami.Dia adalah guru ipa.Ketegasan nya,sungguh membuat semua murid disekolah ku segan kepadanya.
          “Jam pelajaran apa ini?”Tanya nya dengan suara berat.
          “Matematika pak..”Jawab kami serempak.
          “Sudah dikasih tugas belum?”Tanya nya lagi.
          Kami sekelas langsung saling tatap menatap bergantian memberikan sebuah isyarat.
          “SUDAH PAKKK!!!”Ucap Zidan dengan suara lantang.
          Padahal jelas-jelas,tak ada satupun tugas yang diberikan oleh Bu Susan,guru matematika kami.
          “Kalo sudah,mengapa kalian ribut sekali???Cepat kerjakan tugas kalian sekarang!”Pintah nya.
          “Iya pak..”Jawab kami serempak.
          Kami pun langsung mengeluarkan buku matematika kami.Aku hanya membolak-balik halaman dibuku itu.Berpura-pura menulis agar terlihat sibuk mengerjakan tugas.Begitupun dengan teman-teman ku yang lainnya.Setelah sang guru killer,keluar dari kelas kami,keramaian pun kembali terjadi.Mulut kami semua berkicau.Zidan langsung membersihkan kembali pecahan vas bunganya.Kemudian memasukkan nya ke sebuah plastic hitam,lalu membuangnya ke tempat sampah.
          TETTTTTTT TETTTTTTTT “Bel pelajaran ke 3 berbunyi.
          “Mampus B.indonesia!!”Celetuk Zidan.
Ah ya! Guru kelas ku adalah guru B.Indonesia.Namanya Bu Siska.Tamatlah riwayat kami.Jika nanti dia tidak melihat vas bunga itu diatas mejanya,pastilah dia menanyakan kepada kami.Jika kami bohong,itu percuma.Kebohongan sekecil apapun,lama-lama akan ketahuan juga.Kepalaku rasa nya penat.Walaupun ini bukan salahku,entah kenapa aku jadi ikut merasa panik.
          “Selamat siang semua.”Ucap Bu Siska.
          “Siang bu..”Jawab kami serempak.
          “Sekarang,Keluarkan tugas kalian masing-masing.Ibu akan periksa.”Ucap Bu Siska.
          Kami pun langsung merogoh tas kami,mengambil LKS b.indonesia.
          “Vas Bunga nya kemana?kok tidak ada?”Tanya Bu Siska.
DEGGGG..DEGGGG.. Semuanya membisu.Tak ada yang berani menjawab pertanyaan Bu Siska.Sebentar lagi,emosi Bu Siska pasti akan meluap.
          “Kok pada diam?ayo jawab..! kemana vas bunganya?”Tanya Bu Siska.
          “Ehmm..diambil Pak Amar kali bu.”Ucap David.
Pak Amar adalah tukang bersih-bersih disekolahku.Ya bisa dibilang cleaning service.
          “Tidak mungkin.Untuk apa,pak Amar mengambil vas bunga itu.Kalian mau jawab jujur atau ibu kasih hukuman?”Ancam Bu Siska.
          “Tadi Vas Bunganya pecah bu!!”Ucap Ferdy salah satu teman ku yang paling jail dikelas.
          Mendengar ucapan Ferdy,kami langsung menoleh mentap Ferdy semua.Mata kami menatapnya tajam seakan mengancam.Mengapa dia membocorkan nya?!! Itu benar-benar membuatku gemas ingin memarahinya.Ku rasa teman-teman ku yang lain pasti juga begitu.
          “APA???!!!PECAH???!!!”Kaget Bu Siska.
Kami semua langsung menunduk ketakutan.Terlebih Zidan.
          “Kenapa bisa pecah?jelaskan pada ibu sekarang!”Bentak Bu Siska.
Namun lagi-lagi semua membisu.
          BRAKKKKKK!!!”Bu Siska menggebrak meja.”JELASKAN!!!”Bentaknya dengan tatapan mata menyala-nyala.
          Kami semua langsung menatap Zidan.Tatapan mata kami,seakan memaksa dia untuk mengungkapkan semuanya.
          “Mmm..maaf bu..”Ucap Zidan gugup.”Tadi kami bermain bola dikelas,lalu saat saya menendangnya,bola itu mengenai vas bunga.”
          Bu Siska menggeleng pelan dengan tatapan wajah garang.
          “Kalian harus patungan mengganti vas bunga itu.”Ucap Bu Siska.
          “Kok kita semua bu?kan yang itu salah Zidan.”Protes ku.
          “Kalo saja  kalian saling menasehati saat teman kalian berbuat tidak baik,ini tidak akan terjadi.”Jawab Bu Siska.
          Zidan tersenyum jail.
          “Siswa dikelas ini ada 36 orang.Harga vas bunga itu 40 ribu.Jadi kalian patungan seribu per orang.Kecuali Zidan.Kamu patungan 5 ribu!”Ucap Bu Siska.
          “Hah?uhhh.. :-( “Keluh Zidan.
          “Freda,tolong kumpulkan uangnya sekarang.”Pintah Bu Siska kepadaku.Yups,aku adalah seorang ketua kelas dikelasku.
          Aku menghela nafas.Untung hanya seribu.Hufft..
***
KEESOKAN HARINYA…
Sepertinya masalah kemarin belum cukup untuk kami.Ini adalah hari jumat.Seperti biasa,setiap hari jumat diadakan “Jumat Bersih”.Seluruh siswa disuruh membersihkan kelas nya masing-masing serta halaman sekolah.Kelas lain sibuk membersihkan kelas.Namun tidak dengan kelasku.Kami malah asyik bermain “Kuda Tomprok”. Awalnya,anak cowok yang sering memainkan permainan itu.Namun karena terlihat seru,kami ikut bermain kuda tomprok.Namun TERBAGI MENJADI 2 KELOMPOK.Jadi anak cowok bermain dengan anak cowok dan anak perempuan bermain dengan anak perempuan.
Sebenarnya,terlihat tidak wajar jika anak perempuan bermain kuda tomprok.Namun itu asyik! Haha..
Kami hompimpa untuk membagi 2 tim.Yaitu tim atas dan tim bawah.Tim atas tugasnya ngelompatin tim bawah.Jadi intinya,tim bawah paling menderita...! Setelah udah selesai lompat,salah satu orang dari tim atas suit dengan tim bawah yang berdiri ditembok.Yang kalah harus menjadi tim bawah.Nah tim atas yang ngelompatin kalah kalo orang yang ngelompat jatoh.Sementara tim bawah kalah,kalo orang yang dilompatin gak kuat nahan orang yang ngelompatin.Haha..begitulah keseruan bermainnya.
Saat semuanya sedang asyik bermain,tiba-tiba sang guru killer datang dan masuk kekelas kami tanpa ketok pintu -_____- Alhasil,beliau tercengang melihat kami yang malah asyik bermain.
Kami semua langsung panik dan kembali ketempat duduk masing-masing.Pak Rahman sang guru killer,langsung menjewer telinga kami satu persatu.
Hukuman selanjutnya,kami sekelas disuruh membersihkan toilet dan menyapu halaman belakang sekolah.Mengapa ada saja hukuman dari guru setiap harinya??!!!!
***
Hari-hari kami lewati bersama kenakalan kami dikelas.Nilai-nilai ulangan kami pun standar sekali.Diantara kelas-kelas lain,kelas kami lah yang paling rendah nilai rata-ratanya.Itu sungguh membuat guru kelas kami kecewa.Guru-guru yang mengajar dikelas kami,sepertinya sudah ilfeel dengan kenakalan kami.Hukuman demi hukuman kami terima bersama.Tak terasa setahun sudah kami jalani keceriaan ini bersama.
Disekolah ku ini,tiap tahunnya kelas selalu diacak.Jadi saat kelas 8 nanti,aku dan teman-temanku mungkin akan berpencar kelasnya.Walaupun masih dalam satu sekolah,kami merasa ini adalah perpisahan.
H-1 sebelum terima rapot,kelas kami mengadakan acara perpisahan kelas.Sebelumnya,kami sempat ada perselisihan pendapat.Namun akhirnya,kami mencapai mufakat untuk mengadakan acara perpisahan kelas di suatu tempat wisata outbound.
Selama disana,kami benar-benar menghabiskan waktu bersama.Kenangan-kenangan indah terus bergulir diotakku.Saat pertama aku memasuki kelas ini,Ingatan tentang hukuman guru yang kami dapati,Kenakalan kami sehari-hari,canda tawa kami yang menimbulkan keributan dikelas,semuanya seakan menjadi kenangan tersendiri untukku.Tak akan mungkin bisa terulang.
Aku duduk disebuah saung yang tersedia.Aku memperhatikan semua teman-temanku yang asyik menikmati outbound.Aku mengambil secarik kertas dan pulpen.Entah apa yang membuatku ingin menulis sebuah rangkaian puisi untuk kelasku..

Hari itu semua terasa sesak..
Ada benci..
Kesenangan..
Kebodohan..
Riuh gempita didalam kelas..
Batin tersudut membuat semuanya terdiam..
Ada tawa..
Dan ada kesedihan yang lambat-laun menyelip
Aku hilang dalam ramuan keindahan pertemanan..
Guru-guru yang selalu memarahi kami..
Seakan menjadi kenangan tersendiri..
menjadi bahan tertawaan yang abadi..
Sampai kapan kenangan ini terjadi
Hari esok penuh akan kata
Kosa kata yang akan kami bahas bersama..
Pradugaku berkata..
Kelas ini adalah suatu bahtera yang sederhana..
Sesederhana pagi ini..
Aku dan teman-teman ku..
Disituasi kelas ini :”)

THE END

#FITRI OZZORA :)