“BRAKKKKKKK!!!CTARRRRRRRRRRRR!!!!!”
Vas bunga yang ada
dimeja guru kelasku jatuh akibat tersenggol bola oleh temanku “Zidan”.Ini
adalah jam pelajaran matematika,namun hari ini guru matematika ku tidak
masuk.Alhasil,jika tidak ada guru,kelasku selalu ramai layaknya pasar
loak.Tidak hanya anak cowoknya saja yang bermain didalam kelas,namun anak
ceweknya pun tak mau kalah.Saat-saat seperti ini,biasa kami sebut dengan “Free
Class” atau kelas bebas.
Didalam kelas,anak laki-laki nya banyak yang bermain bola
tendang.Sangat berbahaya memang.Bola itu terkadang mengenai kipas angin,atau
lampu.Nah kali ini,kami benar-benar panik,saat melihat bola tendangan Zidan
mengenai Vas Bunga.
“Gimana nih?aduh..gua gak sengaja.”Ucap Zidan dengan wajah
paniknya.
“Yaudah sekarang kita beresin aja pecahan vas bunga
nya.”Kata Dea,teman sebangku ku.
Kemudian Zidan langsung mengambil pengki dan sebuah sapu
ijuk.Dia menyapu pecahan-pecahan itu.Sementara teman-teman ku yang lain
celingak-celinguk melihat keluar kelas.Mengantisipasi jika ada guru yang
berjalan kekelasku.
Sementara itu,aku dan ketiga temanku yang tak lain adalah
Keyla,David dan Randy,segera membantu Zidan membersihkan pecahan vas bunga itu.
Tiba-tiba salah satu teman ku yang bernama “Indra” langsung
berteriak,”GUYS ADA GURU!!!!”
Sontak kami semua terkaget,dan langsung buru-buru duduk
ditempat masing-masing.Zidan menyembunyikan pecahan vas bunga itu di kolong
meja guru.
Tak lama,seorang guru pun masuk ke kelas kami.Semua terdiam
tanpa kata.Berharap tak ada pecahan vas bunga yang terlihat.Guru yang masuk ke
kelas kami sekarang adalah guru paling killer disekolah kami.Dia adalah guru
ipa.Ketegasan nya,sungguh membuat semua murid disekolah ku segan kepadanya.
“Jam pelajaran apa ini?”Tanya nya dengan suara berat.
“Matematika pak..”Jawab kami serempak.
“Sudah dikasih tugas belum?”Tanya nya lagi.
Kami sekelas langsung saling tatap menatap bergantian
memberikan sebuah isyarat.
“SUDAH PAKKK!!!”Ucap Zidan dengan suara lantang.
Padahal jelas-jelas,tak ada satupun tugas yang diberikan
oleh Bu Susan,guru matematika kami.
“Kalo sudah,mengapa kalian ribut sekali???Cepat kerjakan
tugas kalian sekarang!”Pintah nya.
“Iya pak..”Jawab kami serempak.
Kami pun langsung mengeluarkan buku matematika kami.Aku
hanya membolak-balik halaman dibuku itu.Berpura-pura menulis agar terlihat
sibuk mengerjakan tugas.Begitupun dengan teman-teman ku yang lainnya.Setelah
sang guru killer,keluar dari kelas kami,keramaian pun kembali terjadi.Mulut
kami semua berkicau.Zidan langsung membersihkan kembali pecahan vas
bunganya.Kemudian memasukkan nya ke sebuah plastic hitam,lalu membuangnya ke
tempat sampah.
TETTTTTTT TETTTTTTTT “Bel pelajaran ke 3 berbunyi.
“Mampus B.indonesia!!”Celetuk Zidan.
Ah ya! Guru kelas ku
adalah guru B.Indonesia.Namanya Bu Siska.Tamatlah riwayat kami.Jika nanti dia
tidak melihat vas bunga itu diatas mejanya,pastilah dia menanyakan kepada
kami.Jika kami bohong,itu percuma.Kebohongan sekecil apapun,lama-lama akan
ketahuan juga.Kepalaku rasa nya penat.Walaupun ini bukan salahku,entah kenapa
aku jadi ikut merasa panik.
“Selamat siang semua.”Ucap Bu Siska.
“Siang bu..”Jawab kami serempak.
“Sekarang,Keluarkan tugas kalian masing-masing.Ibu akan
periksa.”Ucap Bu Siska.
Kami pun langsung merogoh tas kami,mengambil LKS
b.indonesia.
“Vas Bunga nya kemana?kok tidak ada?”Tanya Bu Siska.
DEGGGG..DEGGGG..
Semuanya membisu.Tak ada yang berani menjawab pertanyaan Bu Siska.Sebentar
lagi,emosi Bu Siska pasti akan meluap.
“Kok pada diam?ayo jawab..! kemana vas bunganya?”Tanya Bu
Siska.
“Ehmm..diambil Pak Amar kali bu.”Ucap David.
Pak Amar adalah tukang
bersih-bersih disekolahku.Ya bisa dibilang cleaning service.
“Tidak mungkin.Untuk apa,pak Amar mengambil vas bunga
itu.Kalian mau jawab jujur atau ibu kasih hukuman?”Ancam Bu Siska.
“Tadi Vas Bunganya pecah bu!!”Ucap Ferdy salah satu teman
ku yang paling jail dikelas.
Mendengar ucapan Ferdy,kami langsung menoleh mentap Ferdy
semua.Mata kami menatapnya tajam seakan mengancam.Mengapa dia membocorkan
nya?!! Itu benar-benar membuatku gemas ingin memarahinya.Ku rasa teman-teman ku
yang lain pasti juga begitu.
“APA???!!!PECAH???!!!”Kaget Bu Siska.
Kami semua langsung
menunduk ketakutan.Terlebih Zidan.
“Kenapa bisa pecah?jelaskan pada ibu sekarang!”Bentak Bu
Siska.
Namun lagi-lagi semua
membisu.
BRAKKKKKK!!!”Bu Siska menggebrak
meja.”JELASKAN!!!”Bentaknya dengan tatapan mata menyala-nyala.
Kami semua langsung menatap Zidan.Tatapan mata kami,seakan
memaksa dia untuk mengungkapkan semuanya.
“Mmm..maaf bu..”Ucap Zidan gugup.”Tadi kami bermain bola
dikelas,lalu saat saya menendangnya,bola itu mengenai vas bunga.”
Bu Siska menggeleng pelan dengan tatapan wajah garang.
“Kalian harus patungan mengganti vas bunga itu.”Ucap Bu
Siska.
“Kok kita semua bu?kan yang itu salah Zidan.”Protes ku.
“Kalo saja kalian
saling menasehati saat teman kalian berbuat tidak baik,ini tidak akan
terjadi.”Jawab Bu Siska.
Zidan tersenyum jail.
“Siswa dikelas ini ada 36 orang.Harga vas bunga itu 40
ribu.Jadi kalian patungan seribu per orang.Kecuali Zidan.Kamu patungan 5
ribu!”Ucap Bu Siska.
“Hah?uhhh.. :-( “Keluh Zidan.
“Freda,tolong kumpulkan uangnya sekarang.”Pintah Bu Siska
kepadaku.Yups,aku adalah seorang ketua kelas dikelasku.
Aku menghela nafas.Untung hanya seribu.Hufft..
***
KEESOKAN HARINYA…
Sepertinya masalah
kemarin belum cukup untuk kami.Ini adalah hari jumat.Seperti biasa,setiap hari
jumat diadakan “Jumat Bersih”.Seluruh siswa disuruh membersihkan kelas nya
masing-masing serta halaman sekolah.Kelas lain sibuk membersihkan kelas.Namun
tidak dengan kelasku.Kami malah asyik bermain “Kuda Tomprok”. Awalnya,anak
cowok yang sering memainkan permainan itu.Namun karena terlihat seru,kami ikut
bermain kuda tomprok.Namun TERBAGI MENJADI 2 KELOMPOK.Jadi anak cowok bermain
dengan anak cowok dan anak perempuan bermain dengan anak perempuan.
Sebenarnya,terlihat
tidak wajar jika anak perempuan bermain kuda tomprok.Namun itu asyik! Haha..
Kami hompimpa untuk
membagi 2 tim.Yaitu tim atas dan tim bawah.Tim atas tugasnya ngelompatin tim
bawah.Jadi intinya,tim bawah paling menderita...! Setelah udah selesai
lompat,salah satu orang dari tim atas suit dengan tim bawah yang berdiri
ditembok.Yang kalah harus menjadi tim bawah.Nah tim atas yang ngelompatin kalah
kalo orang yang ngelompat jatoh.Sementara tim bawah kalah,kalo orang yang
dilompatin gak kuat nahan orang yang ngelompatin.Haha..begitulah keseruan
bermainnya.
Saat semuanya sedang
asyik bermain,tiba-tiba sang guru killer datang dan masuk kekelas kami tanpa
ketok pintu -_____- Alhasil,beliau tercengang melihat kami yang malah asyik
bermain.
Kami semua langsung
panik dan kembali ketempat duduk masing-masing.Pak Rahman sang guru
killer,langsung menjewer telinga kami satu persatu.
Hukuman
selanjutnya,kami sekelas disuruh membersihkan toilet dan menyapu halaman
belakang sekolah.Mengapa ada saja hukuman dari guru setiap harinya??!!!!
***
Hari-hari kami lewati
bersama kenakalan kami dikelas.Nilai-nilai ulangan kami pun standar
sekali.Diantara kelas-kelas lain,kelas kami lah yang paling rendah nilai
rata-ratanya.Itu sungguh membuat guru kelas kami kecewa.Guru-guru yang mengajar
dikelas kami,sepertinya sudah ilfeel dengan kenakalan kami.Hukuman demi hukuman
kami terima bersama.Tak terasa setahun sudah kami jalani keceriaan ini bersama.
Disekolah ku ini,tiap
tahunnya kelas selalu diacak.Jadi saat kelas 8 nanti,aku dan teman-temanku
mungkin akan berpencar kelasnya.Walaupun masih dalam satu sekolah,kami merasa
ini adalah perpisahan.
H-1 sebelum terima
rapot,kelas kami mengadakan acara perpisahan kelas.Sebelumnya,kami sempat ada
perselisihan pendapat.Namun akhirnya,kami mencapai mufakat untuk mengadakan
acara perpisahan kelas di suatu tempat wisata outbound.
Selama disana,kami
benar-benar menghabiskan waktu bersama.Kenangan-kenangan indah terus bergulir
diotakku.Saat pertama aku memasuki kelas ini,Ingatan tentang hukuman guru
yang kami dapati,Kenakalan kami sehari-hari,canda tawa kami yang
menimbulkan keributan dikelas,semuanya seakan menjadi kenangan tersendiri
untukku.Tak akan mungkin bisa terulang.
Aku duduk disebuah
saung yang tersedia.Aku memperhatikan semua teman-temanku yang asyik menikmati
outbound.Aku mengambil secarik kertas dan pulpen.Entah apa yang membuatku ingin
menulis sebuah rangkaian puisi untuk kelasku..
Hari
itu semua terasa sesak..
Ada
benci..
Kesenangan..
Kebodohan..
Riuh
gempita didalam kelas..
Batin
tersudut membuat semuanya terdiam..
Ada
tawa..
Dan
ada kesedihan yang lambat-laun menyelip
Aku
hilang dalam ramuan keindahan pertemanan..
Guru-guru
yang selalu memarahi kami..
Seakan
menjadi kenangan tersendiri..
menjadi
bahan tertawaan yang abadi..
Sampai
kapan kenangan ini terjadi
Hari
esok penuh akan kata
Kosa
kata yang akan kami bahas bersama..
Pradugaku
berkata..
Kelas
ini adalah suatu bahtera yang sederhana..
Sesederhana
pagi ini..
Aku
dan teman-teman ku..
Disituasi
kelas ini :”)
THE
END
#FITRI OZZORA :)
1 komentar:
Shop Columbia's Titanium Boots at Tiamin - Tatiana Arts
Columbia's titanium boots bring you a unique blend of quality gold titanium and babyliss pro titanium comfort, head titanium tennis racket all created infiniti pro rainbow titanium flat iron in collaboration with Tatiana ford escape titanium 2021 Arts.
Posting Komentar
Kasih kritik dan sarannya ya :)