Desir angin senja ini membuai
anganku, melayang mengarungi samudera hayal. Terbayang pahit masa dua tahun lalu,
tatkala aku baru masuk SMA.Saat aku menjadi penggila Teenagers
Style.Kebiasaan-kebiasaan nyeleneh bin ajaib itu masih terekam jelas
diotakku.Mungkin teman-teman sekelasku,sudah hafal dengan sikapku ini.Aku
selalu salah membawa buku pelajaran,tapi tak pernah sedikit pun lalai membawa perlengkapan
make up seperti salon berjalan.Aku benar-benar tipikal siswi super
Bengal.Setiap pagi aku hanya akan masuk kelas setelah lewat pukul
delapan,padahal sekolah masuk pukul tujuh.
Saat
dikelas pun,aku lebih suka menyumpat gendang telingaku dengan musik-musik pop
melalui earphone dari pada mendengarkan penjelasan guru.Atau,kalau jam sudah
menunjukkan pukul jam 12 siang lebih sedikit,aku akan meletakkan kepala dimeja
dan tidur pulas.
Penampilan
ku pun benar-benar tidak menunjukkan penampilan anak sekolah pada umumnya.Rok
mini sepuluh centi diatas lutut dengan model obnasel penuh dipadu kemeja
ngatung super ketat menjadi busana wajibku saat sekolah.Belum lagi aksesorisku
seperti gelang marmer warna-warni hampir memenuhi separuh tangan,kalung-kalung etnik
yang membuatku tampak seperti mbah dukun difilm-film,serta bando-bando besar
berwarna ngejreng bertahta manis menghias rambutku yang halus licin ala
rebonding dan berwarna merah terang saat
terkena sinar matahari.Hingga rekan guru,dan teman-temanku sepakat menjuluki ku
sebagai “Supermodel Nyasar Ke Kandang Bebek”.-,-
Tak
ada satupun dari mereka yang bisa meredamku,termasuk kekiller-an guru-guru
seperti Bu Sasha,guru matematika ku yang tak pernah absen memberikanku hukuman
yang lumayan mantap.Beliau pernah menyuruhku berdiri didepan kelas 2 jam penuh
plus memberikanku pr hingga 50 soal.Padahal untuk menyelesaikan dua soal saja
aku membutuhkan waktu 2 jam.Sering ku mengingat,betapa repotnya aku dulu untuk
siap berangkat ke sekolah.Berapa menit waktu yang tersita hanya untuk
membersihkan wajah,memulaskan foundation,alas bedak,eye shadow,eye
liner,mascara,dan pulasan make up lainnya yang tak pernah absen dari
wajahku.Aku benar-benar tampak seperti akan pemotretan -_-.Sepanjang sejarah
perjalanan sekolah,Cuma aku satu-satunya siswa yang tinggal kelas sampai dua
kali.Guru BP sudah lelah memanggil,menegur bahkan sampai mengancamku akan di
drop-out.Berkali-kali pula memberikan surat panggilan orang tua dan datang
kerumahku,tapi hasilnya..NOTHING! Karena orang tuaku sama tidak pedulinya
denganku tentang sekolah.
Yah,itulah
aku 2 tahun lalu saat masih duduk dikelas 10.Kini saat aku sudah berhasil naik
kekelas 12 atau kelas 3 SMA.Aku sudah berubah total.Aku belajar lebih serius
bukan hanya untuk persiapan menghadapi UN,tetapi juga untuk memperbaiki semua
nilai-nilai ku yang sangat buruk saat dikelas 10 & 11.Rok mini,celana hot
pants,dan lain-lainnya yang serba kurang bahan kini sudah tidak lagi menempel
ditubuhku.Aku telah berganti memakai baju lengan panjang dan rok panjang serta
kerudung menutup dada yang akan menjadi seragamku sekarang disekolah.Aku tak
lagi mengumbar auratku seperti dulu.Kini aku merasa lebih anggun dan ‘mahal’
dengan jilbab ku ini.Make up lengkap yang selalu memoles wajahku ini pun tak
ada lagi.Kini aku super duper natural.Tak ada satupun make up yang ku pakai
jika ingin kesekolah.
Kalian
pasti bertanya-tanya apa alasan yang bisa merubah ku seperti ini.Setahun lalu
saat liburan kenaikan kelas,Saat itu…
Pukul
23.00
Aku baru saja pulang dari club
malam.Aku mengendarai mobil jazz ku,melewati jalanan komplek yang sudah sangat
sepi.Tiba-tiba..CIIIITTTTTTTTTTT”Mobilku seketika berhenti.Aku panik,dan
mencoba berulang kali men-stater,namun sayang..mesin mobil nya tidak juga
menyala.Terpaksa aku harus turun dari mobil,dan mengecek apa yang membuat
mobilku mogok.Jalanan tampak sangat gelap dan sepi.Ada perasaan ngeri
dibenakku.Tak ada pilihan lain.Setelah aku cek,ternyata bensinnya habis.Aku
mulai panik,bingung harus mencari bensin dimana karena ini sudah hampir tengah
malam.Terlebih ini adalah daerah komplek.Tidak mungkin jika aku harus berjalan
sekitar 1 km keluar komplek untuk mencari bensin.
Tiba-tiba dua orang pria dengan
jaket hitam dan muka sangar,menghampiriku.
“Hai cewek..Sendirian aja nih.”Godanya
sambil menoel lengan tanganku.
Aku semakin takut.Dan mulai
melangkah mundur menjauhi mereka.
“Boleh juga nih
bro.Sikattt!!!”Ucap yang satunya.
Aku langsung berlari sekuat
tenaga.Namun sepatu high heels yang ku pakai,membuatku terjatuh.Hingga kakiku
terasa terkilir.
“AAAAAA!!!!TOLONGGGGGGGG!!!!”Teriakku
sekencang mungkin.
“HAHAHAHA!!! Gak akan ada yang
bisa nolong lo nona cantik!”Ucap Pria bertubuh besar itu.
Aku menangis ketakutan.Salah
satu pria itu langsung memegang kedua
tanganku dibelakang membuat ku memberontak.Tapi,sekuat-kuat nya tenagaku,aku
tak mungkin bisa mengalahkan tenaga pria itu.
“Toloooongggg..!!”Teriak ku
lagi.
Sedangkan pria yang satunya,terus
mendekati tubuhku sambil tertawa licik.
“Ya Tuhan..tolong aku.”Doaku
dalam hati.Aku memang berasal dari keluarga islam,namun entah kenapa,hati dan
mulutku terasa kaku untuk menyebut nama “ALLAH”.
Tiba-tiba seorang cowok datang
dan langsung menonjok kedua pria jahat itu.”BUGGGGGG!!!” Aku pun langsung
ditarik oleh seorang wanita yang memakai baju longgar semacam blouse dan rok
panjang serta jilbab lebar.Refleks aku langsung memeluk wanita itu
ketakutan.Sementara cowok yang memakai koko putih,dan celana jeans itu bertarung
dengan dua pria jahat itu.Hingga akhirnya,pria jahat itu babak belur dan
berderap pergi.Aku masih menangis dipelukan wanita berhijab itu.
“Kamu gak kenapa-napa kan?”Ucap
lembut cowok itu.
“Iya.Aku gak papa.Makasih banyak
ya..hiks..”Ucapku terisak kepada cowok dan gadis itu.
“Iya sama-sama.”Jawab wanita
berjilbab itu dengan suaranya yang sangat lembut dan senyumnya yang sangat
manis.
“Kenapa malam-malam begini
sendirian?kamu ini perempuan.Sangat Bahaya.Terlebih..pakaian mu itu,benar-benar
mengundang syahwat untuk bermaksiat.”Ucap cowok alim itu.
Aku langsung menatap sekujur
tubuhku.Celana hot pants,dan kaos mini super ketat melekat pada tubuhku
sekarang.Aku hanya bisa menangis tersedu.
“Tadi mobilku tiba-tiba
mogok.Bensinnya habis.Saat aku keluar dari mobilku,2 pria itu…hiks..hiks..”Aku
tak sanggup melanjutkan kata-kataku.
“Kak,kita antar dia kerumah nya
saja.Kasian dia.”Ucap Gadis itu.
“Baiklah.Dimana rumahmu?Kami
akan mengantarmu pulang.Jangan khawatir,mobilmu biarlah aku yang mengurus.”Ucap
pria itu.
“Diblok G.”Ucapku.
“Yasudah,ayo masuk kemobil
kami.”Ucap Gadis berjilbab itu.
Kemudian gadis berjilbab itu
langsung merangkulku memasuki mobil nya itu.Aku dan dia duduk dibelakang.
“Nama kalian siapa?oh ya,kalian
ini suami istri?”tanyaku.
“Haha..bukan.Aku Zulfa.Aku masih
anak SMA.Kita ini adik kakak.Kalo kakak ku ini,kuliah semester 2.”Jelas gadis
itu.
“Ya.Namaku Yusuf.Namamu sendiri
siapa?”Ucap pria itu.
“Namaku Frisca Zonya.Panggil aja Riska.Jadi
kalian adik kakak.Sekali lagi terima kasih banyak sudah menolongku.Kalo saja
tadi tidak kalian,aku gak tau akan bagaimana nasibku nanti.”Ucapku.
“Berterima kasih lah pada Allah.Karena Dia-lah
yang menghendaki semuanya.”Ucap Yusuf.
“A..ALLAH..?”Ucapku gugup.
“Maaf sebelumnya,kami lupa bertanya,apa agamamu?”ucap
Yusuf.
“A..aku..islam.”
“Alhamdulillah.Riska,sebagai
seorang wanita muslim,menutup aurat itu adalah kewajiban kita.Dengan menutup
aurat,insya Allah kamu akan terlindungi dari kejahatan manusia seperti
tadi.”Nasihat Zulfa.
“Benarkah?Orang tua ku tidak
pernah memberitahu ku tentang itu.Jadi,maksudmu..setiap wanita muslim harus
berjilbab dan menutup aurat?Memangnya kenapa?”Tanya ku yang sama sekali tidak
mengerti dan tidak tahu menahu tentang itu.
“Apa kamu suka perhiasan?”Tanya
Yusuf tiba-tiba.
“Hah?perhiasan?yaiyalah
suka.siapa coba yang gak suka.”Sahutku bingung.
“Apa kamu tau,darimana perhiasan
itu berasal?”tanyanya lagi.
“Hmm..???”Aku terdiam karena
tidak tahu.
“Emas,Di manakah kamu bisa mendapatkannya,
Jauh ke dalam perut bumi yang sulit terjamah.
Permata,
Di mana kamu bisa mendapatkannya,
Jauh di dalam tanah menutup diri bersama keindahannya.
Dan Mutiara,
Kamu bisa mendapatkannya,
Jauh di dasar lautan terlindung kulit kerang yang keras.
Keindahan, selalu terlindung dan terjaga.”
Jauh ke dalam perut bumi yang sulit terjamah.
Permata,
Di mana kamu bisa mendapatkannya,
Jauh di dalam tanah menutup diri bersama keindahannya.
Dan Mutiara,
Kamu bisa mendapatkannya,
Jauh di dasar lautan terlindung kulit kerang yang keras.
Keindahan, selalu terlindung dan terjaga.”
Syair yang dilantunkan
Yusuf,sungguh membuat jantungku berdegup kencang.Aku mengerti apa yang
dimaksudnya.Dengan berjilbab,seorang wanita akan terpandang lebih
‘mahal’,indah,dan anggun.Lalu,bagaimana dengan aku?apa pandangan orang terhadap
penampilanku yang sangat tidak senonoh ini?!Aku langsung tertunduk dan hanya
bisa menahan air mataku setelah mendengar orang yang bersyair dengan kata-kata
indah namun tajam hingga menyentuh lubuk hatiku.
“Coba,kamu lihat krikil yang berserakan
dijalanan.”Ucap Zulfa.” Adakah orang memperhatikannya,
Adakah orang memujanya,
Adakah orang melihat keindahan padanya?!”
Adakah orang memujanya,
Adakah orang melihat keindahan padanya?!”
Aku menatap Zulfa yang duduk
disampingku.Sungguh air mataku turun dengan derasnya.Jadi,selama
ini,orang-orang hanya memandang ku seperti krikil dijalanan yang tidak
berharga?!Aku merasa sangat lah rendah derajatku ini.Sejak kecil,orang tuaku
memang tidak pernah menanamkan ilmu agama kepadaku.Mereka hanya sibuk dengan
pekerjaan mereka masing-masing.
Tangisku semakin pecah.Aku
memeluk Zulfa erat.Yusuf,pun mengerem mobilnya dan berhenti disisi jalan.Dia
menoleh kebelakang,menatapku dan Zulfa.
“Zulfa..Yusuf..aku gak tau harus
gimana.Orang tuaku tidak pernah mengajariku tentang agama islam.Aku tidak tau
harus belajar dengan siapa.Apa kalian mau membantuku?”Ucapku terisak.
“Riska..insya Allah kami
bersedia untuk membantumu.Kamu bisa berkunjung kerumah kami jika kamu mau.Rumah
kami tidak jauh dari rumah mu.Hanya berbeda satu blok.Kami ada di blok F nomer
3.”Ucap Zulfa lembut.
“Kalian serius?”tanyaku tak
percaya.
“Kenapa enggak.Pastilah
serius.Oh ya,dari sini kemana lagi Ris?”Tanya Yusuf.
Aku menoleh kejendela mobil.Kami
sudah berhenti didepan plang “BLOG G”,aku pun menunjukkan jalan nya kepada
Yusuf.Hingga mobil berhenti tepat didepan rumah ku.
“Aku gak tau harus berterima
kasih kayak gimana lagi ke kalian.Kalian benar-benar sangat baik.Aku beruntung
sekali bisa bertemu kalian.Besok,aku akan berkunjung kerumah kalian.Boleh
kan?”Ucap ku.
“Tentu saja
boleh.Tapi..sebaiknya kamu memakai pakaian yang lebih sopan ya.”Ucap Yusuf.
“I..iya.Pasti! Terima kasih ya sudah
mengantarku pulang.Oh ya,masalah mobilku,kamu tidak perlu repot-repot
mengurusnya,biar aku yang menyuruh orang rumah untuk mengambilnya.Sekali lagi
terima kasih atas semuanya.Besok,aku pengen belajar banyak dari kalian.”Tutur
ku.
“Iya Riska,sama-sama.Kita ini
saudara seiman,sudah sepantasnya saling tolong-menolong.”Sahut Zulfa.
Aku mengangguk tersenyum
kemudian turun dari mobil.Dan melambaikan tanganku kepada mereka.Lalu aku
memasuki rumah ku.Seperti hari-hari biasanya,hanya si mbok yang slalu menyambutku
saat aku pulang kerumah.Karena mama dan papaku masih berada diluar kota dengan
urusan pekerjaan.
Keesokan harinya,aku menepati
omongan ku untuk berkunjung kerumah Zulfa dan Yusuf.Aku mengenakan,celana jeans
panjang dan sebuah blouse coklat sehingga terlihat lebih sopan meskipun aku
belum menutupi rambut ku ini.Sampai dirumah mereka,aku disambut oleh Zulfa dan
keluarganya.Tenyata,Zulfa dan Yusuf telah menceritakan semuanya kepada kedua
orang tuanya.Sungguh,keluarga mereka sangatlah agamis dan pastinya harmonis.Disana,aku
seperti mengikuti les agama.Tidak hanya Zulfa dan Yusuf yang mengajariku
mengenal agama islam.Namun kedua orang tuanya pun,ikut membantu ku.Mereka
mengajarkanku shalat,lalu membaca Al-qur’an,dan memberiku catatan do’a
sehari-hari.Dan yang terakhir,mengenai aurat.
Zulfa mengajakku
kekamarnya.Kemudian dia mengeluarkan sebuah jilbab instan berwarna merah.Dan
memberikannya padaku.
“Ris,ini untukmu.Tenang saja,itu
belum pernah ku pakai.Jilbab itu baru ku beli kemarin dibutik.Aku ingin kamu memakainya
sekarang..”Ucapnya lembut.
Aku tertegun sambil memegang
jilab itu.Karena selama ini,aku tak pernah menyentuh jilbab,Tanganku pun
bergetar.Aku pun memakainya.Dan itulah saat pertama kali aku mengenakan
jilbab.Kemudian,Zulfa mengantarku kesebuah butik busana muslim
langganannya.Tanpa tanggung-tanggung,aku pun membeli 20 baju,rok dan
gamis,serta 25 kerudung instan dan segi empat.Tekad ku sudah bulat.Aku akan
menutup auratku mulai hari itu dan seterusnya.
Pertama kali aku memakai
jilbab,aku merasa seperti dimasukkan kedalam oven bersuhu 60 derajat.Sekujur
tubuhku penuh keringat.Karena biasanya aku selalu memakai baju XXS(Xtra Xtra
Small),namun kini aku memakai pakaian tertutup dari atas sampai
bawah.Bahkan,aku pun memutuskan untuk memakai jilbab juga dirumah.Saat liburan
berakhir,aku langsung membeli semua seragam baru dengan lengan dan rok
panjang.Tak peduli,walaupun aku hanya tinggal satu tahun lagi berada di SMA.
Aku mulai
memperdalam mempelajari agama islam lewat berbagai majlis taklim wanita.Dan eskul
rohis disekolahku.Aku juga memanggil guru ngaji privat.Kini aku tidak lagi
menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal negative.Aku merasakan uangku lebih
bermanfaat saat aku menggunakan uangku untuk semua ini.Aku juga merasa menjadi
wanita yang lebih berharga.Tak ada lagi laki-laki yang berani menatapku seperti
kucing melihat ikan asin seperti dulu,aku benar-benar merasa aman dan nyaman
dengan jilbab ini.Begitu banyak orang-orang yang menggunjing ku saat aku mulai
mengenakan jilbab,namun aku berusaha untuk tegar menerima semua gunjingan
itu.Mungkin inilah yang dirasakan para wanita berjilbab disekolah ku yang dulu
sering ku gunjing juga hingga aku mengatainya Makhluk-makhluk “Molen Pisang”.Kedua
orang tuaku sempat kaget dengan berubahnya aku.Namun setelah aku menceritakan
semuanya,mereka meminta maaf kepadaku karena sejak kecil tidak pernah mengenali
ku dengan agama yang kupeluk.yaitu agama islam.Mama ku pun mulai memakai jilbab
juga.Kami sekeluarga sepakat untuk kembali kejalan Allah.
Subhanallah..begitu mudah bagi
Allah untuk mengubah kehidupan makhluk-makhlukNya.Lewat perantara Zulfa dan Yusuf,aku
pun berubah menjadi wanita muslimah yang mampu menjaga auratnya.
KARYA : FITRI NUR RIZKI :)
THANK'S FOR READ..