Suasana malam yang
sunyi dimana seluruh manusia telah tertidur lelap,namun alunan petikan gitar
Rio masih terdengar disudut gang.Ini sudah menjadi kebiasaannya setiap
malam.Begadang,bermain gitar sambil bermabuk-mabukan bersama kawan-kawannya.
Hari menjelang pagi,azan subuh pun menggema keseluruh
belahan bumi.Rio melihat beberapa orang berjalan menuju ke masjid.Hatinya
bergumam,”Ya tuhan,sampai kapan aku harus begini?menjadi brundal nakal dan
sampah masyarakat.”
“Ok,friends!Gue cabut dulu.Gue risih ngeliat orang pada
ke masjid.”Ucapnya kepada kawan-kawannya yang masih bermabuk-mabukan.
Setibanya dirumah,Rio pun langsung melemparkan tubuhnya
ketempat tidur dan memejamkan matanya.Baru beberapa saat dia memejamkan
matanya.Tiba-tiba..
KRIINGGGGG
KRIIIINGGGGG!!!”jam beker nya berbunyi.
“Arghhhhh!!!”Desahnya.
Rio
terpaksa membuka matanya.”Siapa sih yang nyalain alarm dijam beker gue?SIAL!”Ucapnya.
“Rioooo
bangunnnn!!! Sudah siang,cepat mandi lalu berangkat kesekolah!”Terdengar suara
melengking mamanya dari balik pintu kamar Rio.
“Gak
mau! Rio masih ngantuk maaaa…”Sahut Rio.
“Siapa
suruh kamu begadang tiap malam?pulang menjelang pagi,menganggu tidur si mbok
hanya untuk membukakan pintu.”Bentak mamanya.”Selama ini kamu selalu
menghambur-hamburkan uang.Harusnya kamu sadar,selama ini papamu bekerja keras
diluar kota sana untuk membiayai kita.”Lanjutnya.
Tak ingin berdebat
dengan mamanya,Rio pun langsung mengambil handuk nya.
“Iya
iya!”sahut Rio.
Rio
pun langsung berjalan sempoyongan ke kamar mandi dikamarnya.Setelah mandi,dia
memakai baju seragam SMA nya.Tanpa sarapan,Rio pun langsung melesat keluar
rumah.Dia mengendarai motor nya untuk berangkat kesekolah.Sampai
disekolah,pintu gerbang sudah tertutup.Rio pun mencari akal.Dia memarkir
motornya disebelah warung yang ada disebrang sekolah.Kemudian dia memanjat
pagar belakang sekolah.Hal ini bukan yang pertama kalinya dia lakukan,namun
hampir setiap hari.
Setelah
berhasil masuk kedalam sekolah,Rio tidak langsung masuk ke kelas.Dia berjalan
keperpustakaan.Dengan tujuan beristirahat sambil menunggu jam kedua moving
class.Rio langsung duduk disalah satu kursi yang disediakan untuk para
pengunjung perpustakaan.Biasanya Rio berpura-pura membaca buku diperpustakaan
dengan alasan gurunya tidak masuk.Sebenarnya penjaga perpustakaan sudah tahu
akan kelakuan Rio,namun dia tidak punya alasan yang kuat untuk melarang Rio
masuk ke perpustakaan.Tangan Rio asal menyambar buku yang ada didekat tempat
dia duduk.Sayup-sayup dia membaca tulisan yang ada pada cover buku tersebut
“DAHSYATNYA NERAKA”.Dia membuka halaman pertama buku itu.Terlihat gambar
seorang yang dicambuk sampai berlumuran darah.Rio membuka halaman
berikutnya,terdapat sebuah keterangan,
”Inilah hukuman bagi orang-orang yang
suka bermabuk-mabukan.”
Dengan
mata yang masih sayup-sayup,Rio membuka halaman berikutnya.Terdapat gambar
seseorang yang kepalanya ditiban oleh batu besar berduri.Sampai kepalanya
hancur.Dibawah gambar tersebut,terdapat keterangan,
“Inilah hukuman bagi orang-orang
yang suka meninggalkan shalat dengan sengaja”
TETTTTTT TETTTTTTT “Bel
berbunyi,tanda jam pelajaran pertama sudah berakhir.Rio menutup buku
tersebut,lalu menaruhnya dengan sembarang.Kemudian dia melesat keluar
perpustakaan.Dan berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya untuk mengikuti jam
pelajaran kedua.
Saat sampai didepan pintu kelas,Rio berpapasan dengan
teman akrabnya.
“Broo,nanti malam jadi kan?”Ucap temannya.
“Sippp!”Sahut Rio.
Kemudian
Rio langsung mencari tempat duduk yang kosong.Tak lama seorang guru masuk ke
kelasnya.Jam pelajaran kedua adalah IPS.Pelajaran yang sangat tidak
disukainya.Saat berjalan 20 menit pelajaran,Rio sudah tertidur pulas diatas
meja nya.Hal ini sering kali Rio lakukan,menambah geram seluruh guru-guru yang
ada disekolahnya.Banyak guru yang sudah pasrah menghadapi sikap Rio yang
semakin hari semakin menjadi.Bu Diah yang sang guru IPS langsung menghampiri
meja Rio.
“RIO!!!”Bentaknya
membuat Rio terbangun.
“Apaan
sih bu?”Sahut Rio.
“Kalo
kamu terus-menerus seperti ini,kamu akan tinggal kelas!Camkan kata-kata
ibu!”Ucap Bu Diah.
Namun
Rio tidak mengubrisnya dan melanjutkan tidurnya dikelas.Bu Diah hanya biasa
menggeleng kepala melihat ulah Rio.
***
Seperti
biasa saat menjelang tengah malam,Rio pun keluar sambil membawa gitar.Dia
mengendap-endap keluar rumah lewat pintu belakang rumahnya.Dia berjalan cepat
menuju tempat tongkrongan biasanya yaitu warung dekat masjid.Saat dia sedang
asik bermain gitar,azan subuh pun
kembali menggema.Rio pamit kepada teman-temannya.Kemudian dia beranjak
pergi.Namun saat dipertengahan jalan,Rio menghentikan langkahnya.Saat dia menoleh
kearah masjid,dia tersentak melihat masjid itu berubah menjadi sebuah istana
yang sangat indah,yang dipenuhi oleh wanita-wanita shalehah yang begitu
cantik.Namun saat dia menoleh kesebelah kiri,dia melihat teman-temannya sedang
dipecuti oleh para makhluk yang mirip dalam buku yang pernah ia baca
diperpustakaan.Rio pun menoleh ke kanan dan kiri secara bergantian.Keringat
dingin pun mulai bercucuran dari seluruh tubuhnya.Saat dia kembali menoleh
kekiri,dia melihat teman-temannya yang akan menariknya untuk masuk kedalam
sana.Refleks Rio pun langsung berlari kearah masjid.
Tiba-tiba
dia menabrak seseorang.Pandangannya pun kembali berubah.Ternyata tadi hanya
sebuah halusinasinya saja.Dia menabrak seorang ustadz.
“Astagfirullah,kenapa
kamu nak?”Ucap ustadz itu.
Rio
meneguk ludah,dia menatap wajah ustadz tersebut yang bercahaya.”Ngg..nggak.Gak
kenapa-napa.”Jawabnya gelagapan.
Kemudian Rio langsung
berlari menuju rumahnya dengan perasaan berkecamuk.Sampai didepan rumahnya,Rio
langsung memencet bel rumahnya secara berulang-ulang.Tak lama pembantunya yang
biasa dia panggil si mbok,membuka kan pintu pagar.Rio langsung masuk kedalam
rumahnya,dan langsung berlari menuju kamar.Di dalam otaknya,masih terbayang
kejadian yang dialaminya tadi.Rio menutup wajahnya dengan selimut.Kemudian
memejamkan matanya.
Selang beberapa saat dia tertidur,dia pun
bermimpi.Disuatu kelas ada seorang ibu tua masuk kedalam kelasnya sambil
berkata dihadapannya,”Camkan kata-kataku! Kau akan tinggal lama dikelas ini.”
Kemudian ibu tua itu,memperlihatkan sebuah cermin kewajah
nya.Rio tersentak saat melihat wajahnya yang sudah tua,dan rambutnya yang penuh
uban.
“Siapakah ibu sebenarnya?”Tanya Rio dengan suara
bergetar.
“Akulah Bu Diah guru IPS mu.”Jawabnya.
Rio pun menangis,”Ternyata bertahun-tahun aku
sekolah,tapi tidak pernah naik kelas.Sudah berapa tahun aku berada dikelas 10
ini?”
Tiba-tiba Bu Diah menghilang,Rio pun terbangun dari
tidurnya dengan nafas tak beraturan.Rio langsung bangkit duduk.Namun mimpi
buruknya masih terus bersarang diotaknya.Dia menyeka keringat dingin yang
bercucuran dikeningnya.
“Rio!!bangunnnnn!!”Lagi-lagi suara melengking dari sang
mama kembali terdengar.
“I..iya.”Sahut Rio.
“Tumben.”Gumam mamanya dari balik pintu.
Rio langsung bergegas mandi.Setelah mandi dia langsung
mengenakan baju seragamnya.Dia melirik jam dinding dikamarnya,pukul 06.00.Dia
tersentak,baru kali ini dia bangun pagi setelah begadang semalaman.Kemudian dia
langsung menyandang tas nya dan berjalan menuju meja makan.
“Nak,ada apa denganmu?tidak biasanya kamu seperti
ini.”Ucap mamanya sambil mengolesi selai strawberry diatas selembar roti.
Rio hanya bisa diam seribu bahasa.Karena dia juga tidak
tau apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.Mulai dari kejadian aneh saat hendak
pulang dari tempat tongkrongan,hingga mimpi buruk tinggal kelas hingga usia
tua.Setelah sarapan,Rio langsung pamit kepada mamanya untuk berangkat ke
sekolah.Sampai disekolah,banyak teman-teman yang menatapnya aneh,mungkin karena
hari ini Rio tidak terlambat.Saat berjalan melewati koridor sekolah,Rio
berpapasan dengan teman akrabnya.
“Woy bro! tumben lo gak telat.Eh pas subuh tadi lo kenapa
sih?bilang katanya mau pulang,eh tiba-tiba ditengah jalan berhenti terus
langsung balik arah lari kemasjid.Aneh banget! Gue panggil-panggil,tapi lo
kayak ga dengar panggilan gue.”Ucap salah satu teman tongkrongannya yaitu Joni.
Saat Rio hendak berbicara,dia merasa mulutnya seperti
terkunci.Kemudian Rio hanya bisa menjawab ocehan Joni dengan sebuah
gelengan.Lalu Rio langsung berderap pergi.
“Kenapa semua hal aneh ini bisa terjadi sama gue?apa ini
petunjuk dari tuhan?”Gumam Rio dalam hati.
***
Bel pulang sekolah berbunyi,Rio langsung mengendarai
motornya dengan kecepatan tinggi.
“Benar-benar sial..!!!” Rio menggas motornya lebih
kencang berharap semua kegundahannya bisa terbang bersama angin.Saat melewati
jalan dekat masjid,tiba-tiba ada seseorang yang memakai kopyah dengan baju baju
koko putih dengan sorban dipundak nya menyebrang tepat didepan motor Rio.Rio
pun kaget dan hilang kendali hingga motornya menabrak sebuah pohon.Tubuh Rio
pun terlempar.
Orang yang hendak menyebrang itu langsung menolongnya.
“Astagfirullah,kamu tidak apa-apa nak?”Ucap orang itu.
Rio memandangi wajah
orang itu.Dia seperti kenal dengan wajah orang itu.
“Bukankah kamu yang menabrak aku saat subuh tadi?”Tanya
orang itu.
Rio mencoba mengingat-ingat.Namun pendarahan dikepalanya
semakin banyak.Dia tak sanggup berbicara apapun.Semua menjadi gelap.
***
Rio membuka matanya perlahan,lagi-lagi dia melihat sosok
tubuh dengan wajah teduh dan tenang serta bercahaya.Rio pun langsung bertanya,
“Bapak,ini siapa?”
“Saya pimpinan masjid istiqamah yang berada dipinggir
jalan itu.”Jawab orang itu.
“Jadi bapak ustadz?”
“Ya,kamu bisa panggil saya ustadz Arif.”
Rio langsung meraih tangan ustadz tersebut kemudian
mencium tangannya.Sambil menangis.Rio pun menceritakan semua yang terjadi
padanya saat itu kepada ustadz Arif.Kemudian Ustadz tersebut mengusap kepala
Rio.
“Segeralah kamu bertaubat,sesungguhnya Allah maha
menerima taubat seorang hamba meskipun dosa hambanya sebesar buih
dilautan.”Ujar Ustadz Arif.
“Saya ingin bertaubat ustadz.Mau kah ustadz membimbing
saya?”
“Alhamdulilah.Tentu.Ehm,Nak dimana rumah mu?”Tanya Ustadz
Arif.”Tulis alamat lengkap mu disini.Saya akan menemui orang tuamu.”Ustadz Arif
memberikan selembar kertas dan bolpoint kepada Rio.
Kemudian Rio langsung menuliskan alamat lengkapnya.Ustadz
Arif pun mempersilahkan Rio untuk beristirahat kembali.Dan ustadz Arif pun
pamit untuk memberitahukan kepada orang tua Rio.
“Saya tinggal dulu ya nak.Assalamualaikum..”
Namun mulut Rio terasa kaku untuk menjawabnya.Dia pun
hanya mengangguk.Ustadz Arif pun berderap pergi.
***
“Assalamualaikum..”Ucap
ustadz Arif sambil mengetuk pintu rumah Rio.
Tak lama seorang wanita paruh baya membuka pintu
tersebut.
“Cari
siapa ya ustadz?”Ucap wanita tersebut dengan legok jawanya.
“Saya
mencari orang tua dari Rio.Ada?”
“Oh
ada ustadz.Tunggu sebentar ya.”
Si mbok pun langsung masuk kedalam lalu langsung
memanggil mamanya Rio.Tak lama kemudian mama nya Rio datang menemui ustadz yang
sudah menunggu diruang tamu.
“Ada
apa ya tadz?”Mamanya Rio membuka tanya.
“Begini
bu,tadi saat saya hendak ke masjid,tiba-tiba Rio mengendarai motor dengan
kecepatan tinggi.Rio hilang kendali sampai dia menabrak sebuah pohon.Saya
langsung membawa Rio kerumah sakit.Saat ini kondisinya sudah membaik.Namun dia
mengalami pendarahan hebat dibagian kepalanya.”Jelas ustadz Arif.
Mama
Rio tersentak kaget mendengar cerita ustadz Arif.Dengan perasaan was-was mama
Rio langsung bangkit berdiri dan hendak kerumah sakit.
“Mohon
maaf bu,saya harus pamit pulang.”ucap ustadz Arif.
“Oh
iya ustadz.Terima kasih banyak atas pertolongannya ustadz.”Ucap mama Rio.
Kemudian ustadz Arif pulang sementara mama Rio
langsung menuju tempat Rio dirawat.Diperjalanan mama Rio menelpon papa Rio yang
sedang berada disulawesi untuk mengabarkan kecelakaan yang menimpa
Rio.Sesampainya dirumah sakit,mama Rio langsung bertanya kepada suster,dimana
Rio sekarang.Suster pun mengantarkan mama Rio hingga kedepan ruang UGD Rio.Mama
Rio melangkahkan kakinya masuk kedalam.
“Riooo..bangun
nak ini mama.”Ucap mamanya sambil menangis.
Mendengar
suara dan isak tangis seseorang yang tidak asing baginya,Rio pun membuka
matanya perlahan.
“Mama..”
Mamanya langsung memeluk Rio erat.
“Rio,kenapa
kamu bisa kecelakaan seperti ini nak?Apa yang terjadi pada kamu?Ceritakan
semuanya ke mama.”Kata mamanya.
Kemudian
Rio menceritakan semua nya kepada mamanya.Tiba-tiba Rio merasa umurnya tidak
panjang lagi.Dia ingin segera bertaubat.Dia pun meraih tangan mamanya lalu
menciumnya.
“Ma,maafin
Rio ya..selama ini Rio selalu nyusahin mama,Rio selalu buat mama sedih,Rio
selalu bikin mama malu.Maafin Rio ma..”Rio menangis tersedu-sedu.Mamanya
mengusap kepala Rio.
“Sebelum
kamu meminta maaf,mama sudah terlebih dulu memaafkan kamu nak.”
“Sampaikan
permohonan maaf Rio ke papa juga ya ma.Rio mau bertaubat ma.Rio janji sama
mama,Rio gak akan mabuk lagi,Rio gak akan ninggalin shalat lagi.Rio akan
belajar sungguh-sungguh,pokoknya Rio janji sama mama dan papa kalo Rio akan
jadi anak shaleh.Izinkan Rio untuk bertaubat dengan bimbingan ustadz Arif.”Ucap
Rio.
“Iya
nak,mama pasti izinkan.”jawab mamanya.
“Kalo
gitu,Rio ingin kerumah ustadz Arif sekarang.Mama maukan antar Rio kesana?”
“Mama
pasti antar kamu kesana,tapi gak sekarang nak.Keadaan mu masih belum
stabil.Kamu mengalami pendarahan dan luka dalam dikepalamu.”Ucap mamanya.
“Tapi
Rio merasa bugar ma.Rio gak ngerasain sakit sedikit pun.Ma..Rio mohon.”Ucap
Rio.
“Kamu
istirahat aja dulu nak.”
Namun
Rio tetap nekat.Dia langsung melepas selang infuse ditangannya,Kemudian
langsung beranjak berdiri.Dan berlari keluar.
“Rio,tunggu
nak!”mamanya mencoba mengejar Rio.
Sampai
diluar rumah sakit,Rio menghentikan langkahnya karena melihat mamanya yang
sepertinya sudah sangat lelah mengejarnya.Rio tau,mamanya pasti akan menuruti
kemauannya.
Setelah mamanya
mendekat,mamanya langsung berkata,”Mama akan antar kamu kerumah ustadz
Arif.Kita naik taksi aja.”
Rio tersenyum puas
mendengar jawaban mamanya.Kemudian sebuah taksi berhenti dihadapan Rio dan
mamanya.Lalu mereka langsung masuk kedalam taksi tersebut dan menuju rumah
ustadz Arif.
Sesampainya dirumah
ustadz Arif,kepala Rio berdenyut.Rio merasakan detakan jantungnya mulai
melemah.Nafasnya pun terputus-putus.
“Assalamualaikum..”Ucap
Rio dengan suara lemah sambil mengetuk pintu.
Tak lama ustadz Arif
membuka pintu rumahnya.Tiba-tiba tubuh Rio jatuh.Mamanya dan ustadz Arif
langsung menopangnya.
“Astagfirullah Rio,kamu
kan masih sakit.”Ucap ustadz Arif.
“Saya sudah coba
melarang Rio ustadz,namun anak saya tetap nekat untuk kesini.Dia bilang dia
ingin bertaubat.”ucap mama Rio sambil menangis.
“Ustadz..sa..saya..minta
maaf kalo ada salah.Sampaikan maaf saya kesemua orang yang pernah kenal dengan
saya.”Ucap Rio dengan suara yang hampir habis.
“Rio ikuti
saya,Laaa..ilaa..ha..ilallah…”ucap ustadz tersebut.
Rio berusaha
mengikuti,”Laaa..i..ilaa..h..ha..i..lallah..”
“Muhammadurrasulullah..”
“Mu..ha..mmadur..rasu..lullulah..”Ucap
Rio.
Kemudian Rio
menghembuskan nafas terakhirnya.
“Innalillahi wa
innalillahi rojiun.”Ucap ustadz Arif dan Mamanya.
“Rio..selamat jalan
nak.Mama ikhlas melepasmu..”Ucap mamanya.
“Subhanallah,bu..kematian
Rio adalah syahid.Karena dia kesini dengan niat bertaubat dan menuntut
ilmu.”ucap Ustadz Arif.
Rio pun dibawa kerumah
nya.Semua kerabat serta teman-teman Rio datang untuk melayat.Rio pun
dimandikan.Papa Rio yang baru saja datang,dengan berat hati harus melepas
kepergian anak semata wayangnya.
Kemudian mayat Rio
dibacakan surah yasin.Orang-orang memperbincangkan tentang kematian Rio.Seorang
pemabuk dan brundal nakal,mati dengan keadaan tersenyum.Mayat Rio pun
sangat harum.Rio meninggal dengan keadaan khusnul khotimah.Rio
memberikan senyum terakhirnya kepada setiap orang yang melihat jasadnya,sebuah
”SENYUM SURGAWI”
TAMAT